Assalamualaikum,

Perbedaan
yang sangat jauh dari segi kekuatan infantry dan peralatan alutsista yang
digunakan oleh keduanya inilah bukti bahwa para zionis ini tidak mempunyai
keberanian dalam berperang, bahkan ada beberapa sumber mengatakan sebagian
tentara kafir “yahudi” sampai kencing di celana ketika dihadang oleh pasukan
Islam di sana. Walaupun peperangan ini dalam dunia international dianggap
perang antara dua Negara sebenarnya peperangan ini adalah peperanga agama.
Tanah yang dihinggapi dua kubu ini adalah tanah yang dianggap suci oleh
agama-agama samawi(Islam, Nasrani, Yahudi), dari dulu kala hingga kini adalah
menjadi perebutan bagi masing-masing agama. Islam sendiri menilai ini sebagai
tanah suci karena terdapat masjidil Aqsho yang dalam sejarahnya adalah kiblat
pertama sebelum dipindah ke Ka’bah serta lahirnya banyak para nabi. Kaum
Nasrani pun sama menilai sebagai tanah suci menerut beberapa sumber di wilayah
ini terdapat makam Yesus yang dinilai sangat suci juga kaum pengecut Kafir
yahudi yang beranggapan bahwa tanah tersebut adalah tanah yang dijanjikan,
dalam Alquran pun disebutkan di beberapa ayatnya yang intinya bahwa kaum yahudi
terpencar akibat kekufurannya dan tidak mendapatkan tanah yang akan dijanjikan.
Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu lari kebelakang (karena takut kepada musuh), maka kamu menjadi orang-orang yang merugi.
(QS: Al-Maidah Ayat: 21)
Terusan ayat
dari surat Al Maidah ayat 21-26 dikisahkan bahwa Nabi Musa pernah memberikan
pewaran kepada bani israil untuk memasuki tanah suci tersebut namun mereka
menolak karena kemalasan dan ketakutan mereka serta kekufuran mereka. Akibat dari
itu Allah murka dan mengombang-ambingkan mereka selama 40 tahun. Namun pada
kenyataannya orang-orang yahudi setelah 40 tahun itu masih tetap
berpencar-pencar karena mereka tidak mau bertobat.
Bagi bangsa Yahudi, tanah merupakan hal yang cukup krusial.
Sejarah panjang mereka yang terusir dua kali dari tanah Palestina pada masa
kekaisaran Romawi dan Babilonia membuat mereka harus berdiaspora hingga muncul
suatu gerakan ideologis nasionalis yaitu Zionisme. Gerakan zionisme
inilah yang memaksakan kehendak untuk
menguasai tanah Palestina yang dianggapnya adalah yang dijanjikan yang
bahwasannya ketika mereka masuk di dalamnya mereka akan makmur sejahtera.
Peperangan yang terjadi di tanah Palestina tersebut kemungkinannya tidak akan pernah berhenti hingga hari akhir, para pejuang Allah di tanah tersebut akan terus mempertahankan tanah itu sampai kebangkitan islam datang kembali. Tinggal bagaimana sikap kita dan kapan kita akan sadar bersama serta berbondong-bondong untuk kembali membangun kejayaan Islam
Wallahu’alam.
Baca juga