Perang Cyber Zionis Selalu Kalah

Assalamualaikum, 

Seiring dengan berkembangnya zaman kemajuan teknologi tak lagi bisa dibendung, berbagai alat kemudahan terus diciptakan. Namun jika kita telusuri maka kemajuan teknologi yang pesat tidak akan pernah lepas dari yang namanya perang. Perang adalah salah satu katalisator(pemercepat) dari suatu peradaban, dan perkembangan teknologi. Kebutuhan yang mendesak memaksa manusia untuk menciptakan inovasi-inovasi terbaru untuk memenuhi kebutuhan yang singkat dengan kemudahan yang cepat. Akhir perang dunia ke dua sangat berpengaruh terhadap perkembangan teknologi masa kini.
Pada zaman yang serba digital ini mempermudah para pengguna user dan admin untuk mengakses berbagai macam bentuk. Munculnya internet akhir perang dunia kedua dan berkembangnya sampai saat ini menjadikan sangat besar pengaruhnya dalam zaman globalisasi. Kemudahan mengakses dan mencari data serta komunikasi seakan-akan para penggunannya dapat menjangkau letak yang jauh. Keuntungan dari era digital ini bukan hanya dalam bentuk akses infromasi dan komunikasi saja namun bisa sampai dalam aspek mekanisme kerja pada mesin dan system pertahanan dengan jarak yang jauh. Hal inilah yang menjadikan perlunya protek dalam sebuah system digital. Menurut Ust. Choerin dalam kajiannya rabu lalu di masjid Ortopedi(ust. choerin padahal baru belajar
2x ngisi kajian di masjid di solo hehe…), bahwasannya seorang yang dapat menguasai digital maka orang tersebut dapat menguasai hampi setengah dunia. Inilah yang sangat membahayakan ketika suatu kelompok atau Negara atau bahkan individu mempunyai akses masuk ke sana padahal hampir seluruh data penting dari suatu Negara sampai pribadi sekarang ini ada di dunia maya(KTP saja sekarang eKTP yang datanya jelas tersambung ke internet).
Masuk ke alur cerita, perang bertahun-tahun antara pasukan zionis dengan sipil Palestina yang mempertahankan tanahnya untuk tidak dikuasai ini menimbulkan reaksi dunia yang sangat besar. Trilyunan bahkan lebih orang mengecam tindakan para pengecut zionis ini yang mencaplok tanah Palestina, salah satu gerakan yang mengecam ini adalah para peretas atau lebih pamor disebut hacker yaitu para pemain dunia maya. Para hacker yang tergabung ini mengatas namakan dirinya sebagai anonymous yang dalam aktivitasnya adalah para aktivis maya yang giat berkampanye melawan ketidak adilan sosial(Republika (22) 18/7/14). Gerakan yang awalnya diremehkan oleh zioniser itu kini menjadi bulan-bulan bahkan harian yang merugikan hingga dollaran yang tak terhitung jumlahnya.
Berawal dari tahun 2012 mereka melakukan perang cyber secara terang-terangan dengan memasuki system digital milik Israel. Pada saat sebelum gerakkanya mereka telah memperingatkan bahwasanya akan ada perang cyber. Ini menjadi babak awal perlawanan yang dilangsungkan dalam dunia maya. Di sebuah pemberitaan suatu ketika Carmela Avner chief information officer Israel mengatakan,” perang selalu terbagi dalam tiga front, yang pertama adalah perang fisik, kedua adalah perang jejaring social dan yang ketiga adalah serangan cyber(Republika (23) 18/17/14). Anonymous ini terbagi menjadi dua gerakan yaitu para penyerang yang tiada hentinnya menyerang situs dan jaringan milik zioniser dan para relawan yang mengajarkan para pejuang di Palestina cara mengakses melalui dunia maya untuk kebutuhan komunikasi ke dunia luar.
Melalui operasi bertajuk #OpIsrael, kelompok hacktivis ini meluncurkan serangan hingga saat ini, bahkan jumlah mereka semakin banyak dengan berbagai kelompok hacker dari mulai amatir sampai provisional. Kini zioniser mulai kualahan akibat kerugian yang sangat banyak akibat penyerangan cyber ini. Cara penyerangan masing-masing kelompok berbeda-beda ada yang menggunakan DDOS yaitu memberatkan banwitnya sehingga situs menjadi berat akibatnya berhenti, salah satu contohnya adalah menjadikan situs mati yang sering kita lihat 404 not found. Ada juga yang menjebol jaringan email dan mensharekannya password id dari para pejabat serta antek-antek zioniser ke masyarakat luas. Sejak bulan April lalu para peretas yang menyerang situs-situs yahudi ini semakin banyak dari yang awalnya 100 penyerang per hari kini mencapai 6000 per detik. Para anonymous ini menginginkan Negara pengecut zionis ini hilang dari dunia maya, sampai tujuannya tercapai itu para hacker ini tidak akan berhenti.
Jika kita update di dunia maya minimal social network seperti facebook maka kita tahu akhir-akhir ini telah terjadi perang cyber tepatnya tanggal 13 juli lalu. Perang cyber yang berlangsung satu hari itu adalah perang yang dipelopori oleh para maniak hacker dari Indonesia yang mengatas namakan #OpSaveGaza. Jangan disangka orang Indonesia tidak bisa bermain hacker seperti ini, bahkan menurut beberapa informasi hacker Indonesia adalah yang paling mengerikan. Jika di luar negeri banyak yang tertangkap karena menjadi cracker(hacker perusak), maka di Indonesia belum pernah ada kasusnya, bukan berarti karena tidak dipermasalahkan melainkan tidak pernah ketahuan pelakunya.
Perang cyber yang mulai ini adalah perang yang menjadi perang yang mengerikan pada masa ini dan yang akan datang. Adu senjata dan kekuatan dari mulai senjata fisik sampai sejata biologis mulai menurun trendnya walaupun juga sangat ampuh, namun perang cyber lebih mengerikan dengan hanya bermodalkan laptop atau computer wanet saja siapa pun bisa mengendalikan nuklir dengan mencuri system akses keamanan di suatu Negara. Kini Negara zionis itu mulai mencari cara membuat proteksi agar terhindar dari para penyerang cyber tersebut. Mereka khawatir jika penyerangan ini sampai memasuki system listrik dan pengairan. Ini dikhawatirkan karena jika akses listrik berhasil dikuasai maka system dalam negera tersebut akan terganggu ini juga diakibatkan Negara zionis ini tidak punya teman tetangga untuk dimintai tolong terutama di bidang kelistrikannya, bukan hanya itu system canggih yang mereka miliki yaitu dengan mangandalkan seluruhnya otomatis seperti lampu lalu lintas sehingga jika sampat terjadi maka akan menggannggu jalannya aktivitas lalu lintas dan juga yang lainnya.
Wallahu’alam

by Choerin Amri

sumber :
Harian Republika 18 Juli 14
Skipabelan.fkip.uns.ac.id
facebook.com

baca :
Palestina vs Zionis Tak Akan Berhenti


Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

ke atas