Wanita Menganggur???


Assalamualaikum,

pabelan 2012

   Kemarin saya pulang dari Solo naik kereta logawa, saat sampai di Lempunyangan saya diusir dari tempat dudukku di gerbong 3 karena ada yang merasa memiliki bangku tersebut. Saya berjalan menuju ke gerbong 4 untuk mencari tempat duduk, saat sekilas sedang jalan saya terkejud melihat gadis memakai jaket KOMPAKS bertuliskan”high....” sebagian tulisan tertutupi krudung, mungkin highhiils ato highclass jgn2 royalclass(dubleg Efisiensi mbok). Sepanjang perjalanan saya terpikir siapa gadis itu(toeng..toeng..), mukanya merunduk saya tidak tahu siapa dia tulisan namanyapun High.... seperti bukan nama(lha mbuh). 

Saya duduk di pojok depan gerbong 4 terdiam dan senyum sedikit sesaat melihat depanku ada seorang ibu memainkan bayinya. Sebelah kananku (sebelah sebrang) ada nenek-nenek dan cucunya, terlihat nenek itu agak cemberut menanggapi cucunya yang usianya mungkin sekitar 9 tahun yang agak cerewet, mereka berdua berniat akan turun distasiun Kebumen. 

“bapaknya sudah meninggal”, kata si mbah 

“ibunya kerjanya apa mbah, suster y mbah” 

“ibunya kerjanya ibu rumah tangga” 

Dari kata-kata ini saya berpikir panjang sekali, ternyata seorang perempuan itu selama hidup tidak pernah mempunyai status “menganggur”, saya beru sadar istilah itu hanya berlsaya pada laki-laki. Ehm.... bener juga ya, oleh sebab itulah peran seorang wanita benar-benar sangat besar karena tidak ada istilah nganggur.

Yayaya...
Choerin image @ pabelan 2012

Saat di Solo saya sering melihat kuli membangun bangunan(di PWT jg bnyak), namun yang saya herankan ternyata beda banget dengan di Banyumas yang dulu saya tinggal, yang namanya gender benar-benar terlihat disini. Bukan hanya laki-laki yang mengangkat batu namun ibu-ibu pun ikut membawakan adukan semen. Ya Allah bumi dibalik tetap saja bundar(mungkin bumi memang sudah terbalik(bumi tidak akan pernah terbalik)) sama halnya ego manusia tidak akan pernah berubah, kalaupun bisa pasti dikarenakan ada sesuatu hal yang terjadi. 

Tapi....

Yayaya..

Yang namanya wanita memang banyak istilahnya bila dikuliti(eh maksudnya dikupas) panjang lebar. Kalo sekarang itu istilah kerennya wanita karrir dalam ilmu sosiologi yang namanya wanita karrir adalah suatu hal yang menyimpang(jrene pak Samsuri) namun penyimpangan itu adalah penyimpangan yang positif(penyimpang = berbeda = min dari sesuatu = berkurang = lawan dari tambah= lawan positif = negatif..... penyimpangan positif???). Mengapa dibilang penyimpangan positif karena diera ini yang namanya perbedaan gender itu sangat diperdebatkan bahkan ada yang bilang, “sekarang bukan jamannya Siti Nurbaya”(tapi jamannya inem pembantu seksi...hehehe...), bahkan ada yang bilang “sekarang laki-laki dan wanita itu setara gak kaya dulu wanita harus dibawah lelaki”(y udah benerin gendeng yang bocor ja sana).

 Keluar dari konteks gender dan kembali ke topiksssss, ternyata yang namanya wanita itu hebat sekali lho. Nama-namanya bener-bener di tinggikan coba cari pahlawan wanita dalam buku sejarah, jarang sekali ada namun ketika itu ada namanya benar-benar suatu yang luar binasa(maksudnya luar biasa) semisal Cut Nyk Dien, R.A. Kartini, Ibu, dll. Namun prihatin ga sih ketika anda melihat ke TV para wanita beranjlok-anjlok, jingkrak-jingkrak di TV(mungkin kaya orang gila) mereka lebih senang begitu katanya inilah persamaan gender(gender maning) padahal kelakuan tersebut malah menjatuhkan harga diri mereka telah tertipu oleh hasutan, itu hanya membuat nafsu para lelaki!!!!!

 Mumet..(ceritane jadi ke gender trus y wislah ra popo) 

Ya saya akui perasaan itu bahwa wanita itu tidak harus dibelakang(di depan jg bolehhh), namun jika itua hanya untuk eksis saja atau hanya untuk kesenangan buat apa setelah mati tidak pernah akan terasa itu. Suatu konsepan itu tidak harus terlihat bahkan suatu rencana yang besar hanya ada rahasia yang tersembunyi seperti halnya rencana Zionis yang rencananya sudah ratusan tahun lalu namun baru terbongkar hari ini mungkin rencana2 sekarang baru bisa terbongkar ribuan tahun yang akan datang. Itulah pentingnya pengonsepan(lho ora nyambung) bahkan ada pepatah, “ Di belakang laki - laki hebat, tersembunyi wanita yang luar biasa"
(omongane sapa mbuh), bahkan nabi pun pernah berkata ”wanita adalah tiangnya negara”, ya kata ini sudah mewakili semua.Coba pikir bodohnya ya, tembok(sbg tiang rumah) dicat agar lebih kokoh dan tahan lama, wanita(tiang negara) g pke baju(malu donk) akhirnya ga tahan lama kan mudah roboh, lainnya kalo tiang digoyang2kan bangunannya lama2 robohkan kalo wanitanya berjogedan di atas panggung(asik SBY goyang) negara bisa runtuh. Mungkon jika Kartini hidup lagi(orang pada lari ketakutan) mungkin dia akan bersedih melihat wanita di era ini(ato ikut joged mungkin ya serr). 

~Tamad~

 Choerin Amri
 Ahad, 15 Rabiul awal
Comments
2 Comments

2 komentar:

Iffah Diharja mengatakan...

salut.. salut dengan pemikiranmu,,, hhee
etuk po gawe dewe rin?

alchoer mengatakan...

gawe dewek donk...
klo lg pengin nulis sebenere idenya bnyk bgt tp malese itu lho...
tulisane jd mandan rancu dan kontroversi(tdk layak dibaca)

ke atas