Assalamualaikum,
Dari
Anas Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa
Sallam bersabda: "Tidak akan
terjadi kiamat hingga orang-orang berbangga-bangga dengan (kemegahan)masjid." Dikeluarkan oleh Imam Lima kecuali Tirmidzi.
Hadits shahih menurut Ibnu Khuzaimah.
Kita
memang tidak pernah tahu kapan hari kiamat itu akan terjadi, dan ini adalah
rahasia Allah SWT. Namun adakalanya bisa terlihat dari tanda-tanda yang
mendekati waktunya. Diantaranya adalah pembangunan masjid(toeng bukannya malah
bagus bangun masjid yo...), dalam suatu hadist diriwayatkan,
“Belum akan datang kiamat
sehingga manusia berlomba-lomba membangun dan memperindah masjid-masjid”. (HR. Abu Dawud)
Realitanya di zaman ini banyak sekali pembangunan
masjid oleh perorangan atau pun kelompok yang tidak difikirkan terlebih dahulu
letak dan kebermanfaatannya ke depan. Ya memang benar bahwasannya Allah akan
menjanjikan rumah di surga bagi siapa saja yang membangun masjid sesuai dengan
hadist nabi :
Barangsiapa membangun untuk Allah
sebuah masjid(mushola) walaupun sebesar kandang unggas (rumah gubuk) maka Allah
akan membangun baginya rumah di surga.
(HR. Asysyihaab dan Al Bazzar)
Disayangkan
ketika masjid sudah dibangun jarang bahkan tidak ada yang sholat di dalamnya.
Yang lebih ironisnya lagi ketika sebuah kelompok membangun masjid karena tidak
mau sholat di masjid sebelah(ashobiyah... mungkin ingin beda sendiri) padahal
jaraknya tidak begitu jauh. Sangat disayangkan yang seharusnya masjid sebagai
salah satu tempat bersaliturahmi dan berkumpulnya para umat islam malah beralih
menjadi perpecahan umat islam. Dan yang sangat memprihatinkan jika ini terus
terjadi maka perpecahan akan semakin banyak, diawali dengan beda masjid lanjut
menjadi beda jamaah lanjut lagi beda kurikulum(maksudnya??? Kya sekolah ja..)
bahkan bisa-bisa menjadi antar umat merasa benar sendiri dan tak mau sholat
kalau bukan di masjid kelompoknya, sebagai contoh isu yang selalu
diperbincangkan yaitu ahmadiyah. Maka dari itu bukanlah suatu yang harus kita
renungkan sudah bukan saatnya, namun memang harus ada suatu pemikiran untuk
pemecahan masalah ini.
Dalam konteksnya sebenarnya bagus dengan banyaknya
pembangunan masjid berarti islamsudah mulai berkembang pesat di daerah
tersebut, namun yang perlu diperhatikan bahwa ketika pemabangunan masjid itu
tidak merata, maksudnya ada daerah yang belum didirikan masjid namun di lain
tempat ada daerah yang banyak sekali didirikan masjid. Namun walaupun begitu
pertumbuhan pendirian masjid di Indonesia masih terbilang kurang dan yang lebih
kurang ajar lagi ternyata pertumbuhan gereja lebih banyak, menurut data yang
beredar, dengan jumlah
pemeluk Kristen kurang dari 10 persen, namun jumlah Gereja sudah mencapai 135
ribu sementara Masjid dan Mushola hanya 600 ribu, padahal jumlah umat
Islam mencapai 88 persen atau 210 juta orang dari 240 juta penduduk Indonesia.
Ini bukan lagi PR buat kita tapi harus sudah menjadi ulangan harian(kalo perlu
ujian nasional..).
---‘’---
Menurut harian Republika Jumat 10 Mei 2013,
dinyatakan bahwa kondisi masjid di Indonesia saat ini memang mengkhawatirkan.
Ada sekitar 850 masjid dan satu juta mushola namun ternyata kurang dari
setengah persennya memiliki komunitas, sisanya masjid selalu terkunci dan hanya
buka ketika sholat tiba bahkan tak jarang masjid atau mushola beralih fungsi
menjadi kandang binatang ternak akibat jarang digunakan oleh masyarakat
sekitar.
Padahal jika kita membaca sejarah bahwasannya pada
masa nabi dan sampai kejayaan umat islam yang terakhir kemarin yang InsyaAllah
akan bangkit kembali, masjid adalah tempat awal mula peradaban, tempat
munculnya pemikir-pemikir ilmu, tempat pusat pemecahan kasus bahkan sampai
dunia sosial politik serta rencana perang pun disusun di dalamnya. Inilah
ketika sekulerisme sudah mulai berkembang, beberapa orang manganggap bahwa
agama dan masalah dunia itu adalah urusan yang sangat berbeda, padahal untuk
masuk akherat pun kita harus muncul terlebih dahulu di dunia.
Salah besar ketika kemajuan peradaban suatu negara islam
dan atau mayoritas islam akan lebih cepat maju ketika antara agama dan negara
dipisahkan. Islam adalah agama syamil atau meyeluruh dalam artian semua aspek
mulai kehidupan sejak lahir bahkan sebelum lahir hingga sampai kehidupan di
akherat kelak semuanya ada pada islam. Oleh karena itulah pada zaman ini banyak
negara islam atau mayoritas islam yang belum maju dan hanya masih sebatas
negara berkembang. Indonesia sendiri yang katanya negara yang sedang berkembang
sampai saat ini belum bisa dikatakan maju walaupun beberapa berpendapat
Indonesia dalam banyak aspek sangat diperhitungkan oleh banyak pihak karena
dapat berpengaruh besar, ini karena Indonesia masih menganggap barat(orang ga
jelas) sebagai kiblatnya. Orang barat pada masa kegelapannya ilmu pengetahuan
tidak berkembang karena dihalang-halangi oleh agamanya namun ketika lepas dari
agama dalam kurung menjadi negara sekuler malah justru berkembang, ini di tiru
oleh negara mayoritas islam(bodoh banget), padahal kita lihat sejarah bahwa
dulu islam jaya karena agama dan negara bersatu sekarang pemikirannya dibuat
sekuler pada akhirnnya hanya menjadi budak dan kelinci oleh orang
barat(nglangsa).
---‘’---
Jika
kita lebih jauh(maksudnya jauh blesek ke pedalaman) kita akan banyak melihat masjid
dibangun di atas kuburan. Ya sudah jelas salah sudah tidak usah dibahas....
Dari
'Aisyah r.a: "Apabila ada orang
sholeh di antara mereka yang meninggal dunia, mereka membangun di atas
kuburannya sebuah masjid." Dalam hadits itu disebutkan: "Mereka itu
berakhlak buruk."( HR. Bukhari-Muslim)
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu
bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Allah memusuhi orang-orang Yahudi yang
menjadikan kuburan Nabi-nabi mereka sebagai masjid." Muttafaq Alaihi.
Muslim menambahkan: "Dan orang-orang
Nasrani."
by : Choerin Amri