-

Senin, 18 Juli 2011
Sebelum upacara berlangsung aku ada di dalam kelas, kuambil topi di dalam tasku. Saat itu aku baru berangkat kukira sudah banyak yang datang tapi malah baru sedikit, aku ajak mereka keluar,
“Gus metu yuhlah!”
“moh”
“Gay metu yuhlah aja nang jero”
“maleslah”
Akupun keluar sendiri dan duduk di bangku depan kelas yang sebenarnya adalah bangku yang berada di depan Koperasi. Terlihat Irvan datang aku mendendngkan tangan(maksudnya salaman),
“chom wingi ra mangkat”
“iya koh”
“ngapa sih?”
“ra pa2”
Setelah si Irvan pergi aku kucek mataku karena mandan gatel. Saat sedang mengucek aku lihat Nindi datang mukanya berseri dari arah kiri menoleh ke kanan, kayane dia merasakan keadaanku di sana jadi aku senyumi saja, y aku hanya ingin melakukan sunah Rosul yaitu jika sedang tongkrongan maka berikan hak jalan yang diantaranya menyalami orang yang lewat. Karena aku mandan pemalu(ndeane) ya paling aku sapa cuman ke orang yang aku kenal saja dan kalo perempuan biasanya ga teksalami soale ora biasa tapi InsyaAllah suatu saat nanti aku bisa melakukan semua sunah Rosul. Karena masih gatel aku kucek trus aku lihat Rara, dalam hati ah masih jauh senyuminnya nanti aja kalo udah deket(maksude ngger aku senyum2 dewek ndarani wong kentir) karena masih getel kucek2 mata dulu, mbok2kan masih ada cilohe kan isin. Setelah sudah dekat aku mau memberi senyum tapi kok.......seperti dalam permainan monopoli ada tempat yang bertulisan “masuk penjara hanya lewat”(maksude dicuekin kaya langka wong), apa dia suka aku ya?(ra mungkin langka sejarahe wong dicuekin suka cuman ada 2 kemungkinan ga kenal atau ga disukai(disebelin).
Inilah ceritanya(kae sing mau kur prologe)entah kenapa mulai dari kelas 11 awal(lebih tepatnya kelas 10 semester akhir) hampir semua atau bisa dibilang sebagian besar temanku laki2 atau wanita yang aku kenal atau yang ga kenal yang berada di sekitarku yang tau siapa aku tidak suka kepadaku. Ya mungkin jika laki2 sih ga pa2 soale yang namanya gelut itu udah wajarlah. Laki2 dan wanita itu bisa diibaratkan kayu, sama2 kayu tapi kayunya beda yang sati jati yang satu kaayu manis, kalo jati dimakan ora enak kayu manis dimakan rasanya manis mandan pedes, kalo jati keras(dipatahin mandan angel) kalo kayu manis dipatahin semplek, kalo kayu jati dibakar sangat mudah dan tahan lama kalo kayu manis dibakar gosong dan lenyap, anda tau maksudnyakan?

Aku tidak tau menau kenapa, mungkin sifatku lama-kelamaan jadi ora bener atau atau ada yang salah dengan perilaku aku atau cara hidupku(pada bae), kalo muka ga mungkin sejelek-jeleknya aku ini adalah karya Allah SWT, ga boleh mengejek kalo soal fisik. Ini bukanlah takdir aku tau itu, mungkin ada sesuatunya yang salah, aku masih ingat betul pas pertama kali masuk SMA sampai pertengahan Semester 2 di kelas 10 aku masih bisa sms, bercanda atau menanyakan cara, rumus suatu soal atau berita kepada semua yang aku atu nomor Hpnya termasuk ke perempuan yang aku kenal, tapi sekarang boro2 aku tanya cara mengerjakan soal, tanya ada kabar pa pasti ora dibales.
Aku tau mungkin aku pernah berbuat salah tapi apakah ke semua wanita sampai orang yang ga aku kenal juga iya? Rasane ga segitunyalah, mungkinkah aku pernah berbuat sesuatu ke seseorang terus orang tersebut membicarakannya ke orang lain?kayane ga bisa dibilang begitu masa segitunya. Pasti itu semua ada dalam diriku, aku masih inget suatu ketika aku duduk dengan Yanuar Galih(tau mbok orange suka glueyan) dia memegang kater, dibelakangku ada bangku yang diduduki 2 wanita, si Galih bilang,
“tek tusukin ke kamu ya?”(ndendengi kater ke tangan wanita yang di belakang)
“Ah.. jangan”
“ya tektusuk ke coirin”
Si wanita itu(tidak dikasih tau nama nanti malah tambah sebel ke aku)langsung menjawab,
“iya....iya tusukin ajaa...”
Aku cuman diem aja pura2 ora krungu, sebenernya dalam hati rasane heh kaya anda tau garam, sobek sebagian kulit anda lempar garam padat dari kejauhan 50cm ke kulit yang luka tadi berkali-kali sampai garamnya lebur di kulit yang luka, namun itu rasanya hanya sesaat. Trus Juli kemaren aku dapat sms dari mbuh sapa dan sampai kemarin sering sms yang kaya sms dakwah yang nomornya berinisial xxxxxxxxx117 temenku juga ada yang nomornya xxxxxxxxxx119 coba kalo ada yang xxxxxxxxxx118 trus 120 dsb jadinya bagus ato 116(dari telkomsel(eh ngiklan, ga papalah produk indo ikih walau beberapa sahamnya sudah dibeli asing), oh maaf bukan itu yang dimaksud, sesekali jika ora genah aku bales smsnya, dan yang terakhir balesannya “pantes banyak yang ga suka, beritanya aja juga gitu”. Ya memang kalo itu adalah sifatku maka akupun harus merubahnya, namun ada prosesnya ga mungkin langsungan mungkin untuk semester awal ini aku akan tetap seperti aku yang biasa tapi dalam waktu itu aku mencoba untuk merubah sifatku yang salah karena Allah tidak akan mengubah suatu kaum kecuali kaum itu yang merubahnya sendiri. Jadi kalo misal tidak aku rubah gawat bisa2 susah nyari cewe, jangan sampe dan tak akan pernah terjadi nikah diumur tua. Rasulullah SAW pernah bersabda: “nikahi perempuan yang mencintaimu dan bisa menghasilkan anak, karena aku suka umatku banyak”, kalo semisal banyak wanita yang sebel sama aku gimana ada yang mencintaiku?
Aku akan mencoba untuk berubah agar tidak disebeli lagi, dan pada semua orang(ladies and jentleman) yang aku kenal atau tidak aku kenal atau yang kenal aku, aku hanya ingin mengucapkan minal aizin wal faizin mohon maaf lahir dan batin( maksude minta maaf jika punya salah)
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

ke atas